Microsoft Akan Mengembangkan OS Berbasis Linux
April 20, 2018
Beberapa waktu yang lalu Microsoft menggumumkan akan membuat sistem operasi berbasis Linux yang bernama Azure Sphere, hal ini sangat mengejutkan karena Microsoft sendiri sudah mempunyai OS yang mereka buat dan kembangkan yaitu Windows.
Azure Sphere sendiri merupakan teknologi baru yang dibuat oleh Microsoft yang dirancang untuk melindungi prosesor mikro yang digunakan pada perangkat kecil dan IoT (Internet of Things).
IoT sendiri merupakan sebutan yang biasanya digunakan bagi perangkat-perangkat pintar misalnya seperti lampu pintar, bel pintar, pintu pintar, kulkas pintar, toilet pintar, dan masih banyak lagi.
Yang dibuat oleh Microsoft di sini ialah OS Azure Sphere, sebuah sistem operasi baru, yang ditujukan untuk MCU yang berukuran sangat kecil, yang menjadi dasar untuk perangkat IoT. Sistem operasi ini dibuat berdasarkan kode Linux.
“Tentu saja kami adalah perusahaan Windows tetapi apa yang kami akui, solusi terbaik untuk komputer seukuran ini bukanlah versi lengkap Windows. Itulah yang kami ciptakan di sini. ” Ujar Smith.
“Ini adalah kernel Linux kustom yang dilengkapi dengan berbagai kemajuan yang kami buat di Windows itu sendiri. Ini merupakan langkah penting bagi kami. Ini adalah langkah penting, saya pikir, untuk industri. Dan itu akan memungkinkan kami untuk berdiri di belakang teknologi dengan cara yang saya yakini dibutuhkan dunia. ”
Azure Sphere sendiri sangat mengutamakan keamanan, sehingga membuat konsumen tetap aman dari peretasan selama menggunakan perangkat berbasis Azure Sphere.
Berita ini tidak berarti memungkinkan Microsoft akan membuka cabang dan membangun distro Linux desktop sendiri.
Itu bisa, dan beberapa akan berpendapat bahwa itu seharusnya, tetapi kemungkinan besar tidak akan terjadi.
Linux sendiri sudah mendominasi pasar dan 'internet of things' karena Linux adalah sistem operasi yang paling fleksibel, mudah beradaptasi dan mudah dibentuk.
Menginggat hal ini cukup terbilang tak lazim menginggat Microsoft sendiri tidak mempedulikan perangkat atau inti OS-nya selama mereka masih dapat menyisipkan elemen-elemen software khas Microsoft di dalamnya.
Sumber: OMG Ubuntu, dan Winpoin
Beberapa waktu yang lalu Microsoft menggumumkan akan membuat sistem operasi berbasis Linux yang bernama Azure Sphere, hal ini sangat mengejutkan karena Microsoft sendiri sudah mempunyai OS yang mereka buat dan kembangkan yaitu Windows.
Azure Sphere sendiri merupakan teknologi baru yang dibuat oleh Microsoft yang dirancang untuk melindungi prosesor mikro yang digunakan pada perangkat kecil dan IoT (Internet of Things).
IoT sendiri merupakan sebutan yang biasanya digunakan bagi perangkat-perangkat pintar misalnya seperti lampu pintar, bel pintar, pintu pintar, kulkas pintar, toilet pintar, dan masih banyak lagi.
Yang dibuat oleh Microsoft di sini ialah OS Azure Sphere, sebuah sistem operasi baru, yang ditujukan untuk MCU yang berukuran sangat kecil, yang menjadi dasar untuk perangkat IoT. Sistem operasi ini dibuat berdasarkan kode Linux.
“Tentu saja kami adalah perusahaan Windows tetapi apa yang kami akui, solusi terbaik untuk komputer seukuran ini bukanlah versi lengkap Windows. Itulah yang kami ciptakan di sini. ” Ujar Smith.
“Ini adalah kernel Linux kustom yang dilengkapi dengan berbagai kemajuan yang kami buat di Windows itu sendiri. Ini merupakan langkah penting bagi kami. Ini adalah langkah penting, saya pikir, untuk industri. Dan itu akan memungkinkan kami untuk berdiri di belakang teknologi dengan cara yang saya yakini dibutuhkan dunia. ”
Azure Sphere sendiri sangat mengutamakan keamanan, sehingga membuat konsumen tetap aman dari peretasan selama menggunakan perangkat berbasis Azure Sphere.
Berita ini tidak berarti memungkinkan Microsoft akan membuka cabang dan membangun distro Linux desktop sendiri.
Itu bisa, dan beberapa akan berpendapat bahwa itu seharusnya, tetapi kemungkinan besar tidak akan terjadi.
Linux sendiri sudah mendominasi pasar dan 'internet of things' karena Linux adalah sistem operasi yang paling fleksibel, mudah beradaptasi dan mudah dibentuk.
Menginggat hal ini cukup terbilang tak lazim menginggat Microsoft sendiri tidak mempedulikan perangkat atau inti OS-nya selama mereka masih dapat menyisipkan elemen-elemen software khas Microsoft di dalamnya.
Sumber: OMG Ubuntu, dan Winpoin